Setelah bercerai, Gilbert memutuskan berlibur dari pekerjaannya dan mengunjungi kota-kota impiannya, mempertaruhkan segalanya untuk mengubah hidupnya. Dalam sebuah perjalanan yang menakjubkan dan eksotis, ia menikmati kenikmatan makanan di Italia, kekuatan doa di India, dan akhirnya dan tak terduga, kedamaian batin dan keseimbangan cinta di Bali.
Berdasarkan kisah nyata, EAT PRAY LOVE membuktikan bahwa memang ada lebih dari satu cara untuk membiarkan dirimu pergi dan melihat dunia.
Liz (Julia Roberts) frustasi begitu menyadari kalau Ia sudah tidak bisa lagi hidup bersama suaminya, Stephen (Billy Crudup), karena kehilangan cintanya kepada sang suami. Kesadaran ini datang dengan berbagai macam pemikiran lainnya akan betapa tidak bergairahnya dirinya pada kehidupan lagi. Maka, perceraian pun datang.
Pasca perceraian tersebut, Liz yang sudah memiliki kekasih baru, David (James Franco), pun tetap tidak dapat menjalani hidupnya dengan rasa bersyukur. Akhirnya, sebuah ide datang ke benaknya. Ia ingin pergi ke Italia, India, dan Bali untuk bisa merasakan kenikmatan hidup lagi. Jadi, mari kita berjalan-jalan bersama Liz!
ITALIA
Makan. Makan. Makan. Di negara ini, Ryan Murphy menyutradarai "Eat Pray Love" layaknya acara TV yang merupakan program pemerintah Italia untuk menyorot wisata kuliner di Italia. Bagaimana dengan perjalanan emosi Liz? Datar.
INDIA
Liz ingin menemukan ketentraman hidup melalui perbaikan sisi spiritualnya di negara ini. Seorang pria bernama Richard (Richard Jenkins) mengajarinya untuk bisa menenangkan diri dalam menjalani hidup. Tentu saja, Richard berakhir menceramahi semua penonton tentang bagaimana cara yang baik menjalani hidup seakan-akan caranya adalah jalan yang terbaik. Belum lagi dengan teori mengosongkan pikirannya yang sama sekali tidak terasa bisa dijalankan oleh Liz. Kita hanya diperlihatkan oleh Liz mengalami perubahan yang tidak tersampaikan dengan baik kepada penonton.
BALI
Liz kembali ke Bali atas ramalan Ketut (Hadi Subiyanto). Di sini, Liz juga harus menghadapi percintaan baru setelah berbulan-bulan tidak menjalaninya. Seorang pria bernama Felipe (Javier Bardem) menjadi sebuah kejutan baginya di Bali. Permasalahan dengan kisah cinta mereka berdua adalah bagaimana emosinya tidak dapat diutarakan dengan baik secara filmis. Permasalahan serupa juga terjadi pada film komedi romantis Julia Roberts terdahulu, yaitu Runaway Bride. Penyelesaian pun datang terlalu cepat di akhir perjalanan ini.
Buku "Eat Pray Love" karangan Elizabeth Gilbert bukanlah buku yang mudah untuk diadaptasi ke dalam medium film. Perubahan dalam benak Elizabeth yang dituangkan ke dalam bukunya sangatlah personal. Menampilkannya dalam medium film yang menuntut perubahan itu terasa secara visual adalah tantangan yang sulit. Lihatlah bagaimana Charlie Kaufman sampai pada titik "writer's block" ketika mengadaptasi buku "The Orchid Thief" yang didominasi oleh pemikiran si penulis. Dalam "Eat Pray Love", tantangan lainnya datang dari konsep menjalani hidup oleh Elizabeth yang belum tentu dapat diterima oleh penonton. Membuat penonton setidaknya paham dan menghargai konsep tersebut tentu bukan hal yang susah.
Kegagalan sutradara dan penulis dalam mengemas film ini secara naratif tentu merusak "Eat Pray Love" yang ingin disampaikan.
CHECK THIS TRAILER MOVIE "EPL"
source thx to movietei


Tidak ada komentar:
Posting Komentar